Pada bulan Februari
ini, ada hari yang saat ini oleh sebagian kaum muda Islam turut dirayakan yang
disebut sebagai Valentine’s Day atau Hari Valentine, yaitu setiap tanggal 14
Februari. Beberapa tahun terakhir, perayaan itu semakin marak di kalangan
anak-anak muda Islam. Dalam perayaan ini ada kecenderungan yang mengarah pada
pergaulan bebas dan mengarah pada perzinaan dengan alasan sebagai hari kasih
sayang.
Valentine’s
Day tidak dikenal dalam Islam, karena perayaan ini bukan berasal dari ajaran
Islam. Valentine’s Day berasal dari luar Islam, yang dahulu hanya populer di
Eropa dan Amerika. Pada hari itu, para kaum remaja mengadakan pesta dengan
hura-hura. Mereka berdansa semalam suntuk, saling memberi hadiah cokelat dan
kegiatan yang berbau maksiat lainnya. Na’udzubillahi min dzalik.
Lalu di kalangan kaum
muslimin, terutama anak-anak mudanya, juga ikut-ikutan dan meniru-niru. Hal ini
tentu amat memprihatinkan. Perayaan Valentine’s berasal dari perayaan
Lupercalli. Yaitu upacara ritual yang dilakukan oleh orang-orang Romawi kuno
setiap tanggal 15 Februari sebagai penghormatan kepada para dewa. Kemudian pada
tahun 469, pihak gereja yakni Paus Cellecius mengubah menjadi 14 Februari untuk
mengenang kematian seorang pendeta Santo Valentine. Valentine’s Day di masa
sekarang ini malah justru semakin berkembang.
Pada
masa Romawi sangat terkait dengan dunia para dewa dan mitologi sesat. Namun di
masa sekarang hal ini identik dengan pergaulan bebas, utamanya para muda-mudi.
Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, saling bertukar hadiah,
hingga perilaku yang mengarah pada praktik perzinaan. Semua itu diatasnamakan
semangat hari kasih sayang.
Valentine’s Day adalah
kegiatan yang bukan berasal dari agama Islam. Dalam pemahaman Islam, kegiatan
“ritual” yang bukan berdasarkan syariat Islam, maka umat Islam tidak boleh ikut
terlibat di dalamnya. Allah berfirman dalam Qs. Al Furqan ayat 72, “Dan
orang-orang yang tidak menghadiri atau menyaksikan perbuatan zur, dan apabila
mereka bertemu dengan orang-orang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang
tidak berfaedah, mereka lalui saja dengan menjaga kehormatan dirinya.”
Kata “zur” dalam ayat
ini maksudnya adalah kebatilan dan kedustaan. Ayat ini menjelaskan mengenai
sifat-sifat orang beriman, di antaranya tidak menghadiri atau menyaksikan
acara-acara kebatilan, termasuk acara Valentine’s Day yang di dalamnya ada
ritual agama lain dan nuansa pergaulan bebas.
Dalam Valentine’s
Day ini ada semacam kepercayaan, bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan
seperti berpacaran, berpelukan, berciuman, bahkan hubungan maksiat di luar
nikah sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu sebagai ungkapan
rasa kasih sayang. Hal seperti ini berbahaya dan akan merusak serta
menghancurkan moral generasi muda Islam masa depan.
Agama Islam
sarat dengan nilai-nilai kasih sayang. Rasulullah SAW bersabda, “Belum sempurna
iman seseorang sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai
dirinya sendiri.” (HR Al-Bukhari dari Anas bin Malik). Dalam hadis lain
Rasulullah berpesan, “Cintailah terhadap sesama manusia sebagaimana engkau
mencintai dirimu sendiri, maka jadilah engkau muslim.” (HR At-Tirmidzi dari Abu
Hurairah).
Hadis-hadis Nabi ini
membuktikan bahwa Islam adalah agama kasih sayang. Kasih sayang ini tidak
dibatasi dan ditentukan pada tanggal 14 Februari, seperti pada hari valentine
dan tidak boleh dilakukan dengan cara-cara yang bertentangan dengan syariat
Islam.
Kasih sayang dalam Islam diwujudkan dalam
bentuk yang nyata, antara lain berupa silaturahmi, menjenguk dan membantu yang
sakit, saling menolong, meringankan beban orang lain yang dilanda musibah,
mendamaikan orang yang berselisih, mengajak kepada kebenaran dan mencegah dari
perbuatan munkar.
Dengan demikian kasih
sayang dalam Islam itu ada dalam kehidupan kita sepanjang zaman, tidak tertentu
pada waktu-waktu yang terbatas. Karenanya semangat inilah yang harus kita
hidup-hidupkan dalam keluarga kita. Kita berikan pengertian yang benar kepada anak-anak
kita, sehingga mereka dapat terhindar dari perilaku buruk. Semoga Allah SWT
senantiasa melindungi dan membimbing kita semua. Amin.
Valentine Hari Kasih Sayang untuk remaja-remaja Islam yang
Kehilangan Jati Diri
Memasuki bulan februari di Negara islam terbesar (Indonesia) yg
berpenduduk ± 220 juta jiwa, mayoritasnya menganut agama islam ada sesuatu
pemandangan yg menimbulkan tanda tanya besar bagi setiap muslim.
Toko-toko swalayan menyediakan; bunga- bunga berwarna merah,
kartu-kartu ucapan selamat yg umumnya berlogo cheo pad (dewa cinta dalam
keyakinan romawi kuno), hotel-hotel & restoran mewah menyediakan paket
valentine, siaran radio & televisi disusun sedemikian rupa utk memeriahkan
hari valentine yg jatuh pd tanggal 14 februari.
Apakah hari valentine tradisi islam? Kalau tidak,
kenapa orang yg mengaku dirinya beragama islam ikut merayakannya?
Sejarah hari valentine
Beberapa referensi menjelaskan bahwa hari valentine adalah hari kasih sayang bangsa romawi yangg menganut Animisme yg dirayakan sejak 17 abad silam yang lalu, sebagai ungkapan kasih sayang dewa.
Peringatan ini berasal dari sebuah legenda bahwa Romelius pendiri kota Roma disusui oleh seekor serigala sehingga ia tumbuh menjadi orang yg berbadan kuat & berakal cerdas.
Maka bangsa Romawi mengabadikan peristiwa tersebut pd pertengahan bulan Februari dgn prosesi perayaan sbg berikut:
“Seekor anjing & domba disembelih, lalu dipilih 2 orang perjaka yg berbadan tegap utk dilumuri tubuhnya dgn darah anjing & domba. Setelah dilumuri darah anjing & domba mereka dimandikan dgn air susu. Lalu diarak keseluruh penjuru kota sambil memegang cambuk yg terbuat dari kulit. Di sepanjang jalan para wanita romawi menyambut hangat lesatan cambuk ke tubuhnya, karena diyakini berkhasiat menyembuhkan penyakit & mudah mendapat keturunan“.
“Seekor anjing & domba disembelih, lalu dipilih 2 orang perjaka yg berbadan tegap utk dilumuri tubuhnya dgn darah anjing & domba. Setelah dilumuri darah anjing & domba mereka dimandikan dgn air susu. Lalu diarak keseluruh penjuru kota sambil memegang cambuk yg terbuat dari kulit. Di sepanjang jalan para wanita romawi menyambut hangat lesatan cambuk ke tubuhnya, karena diyakini berkhasiat menyembuhkan penyakit & mudah mendapat keturunan“.
Hubungan Valentine dengan perayaan di atas…
Valentine adalah nama seorang penganut Kristen yg dibunuh oleh
Claudius pd tahun 296 M. melalui sebuah penyiksaan karena dia pindah agama dari
seorang penganut Animis Romawi menjadi seorang Kristiani.
Setelah bangsa Romawi memeluk agama Kristen mereka tidak
membuang tradisi Animis tersebut tetapi menggantinya dgn memperingati
hari kematian Valentine sebagai tokoh penyebar cinta & damai
& prosesi peringatannya dimodifikasi menjadi:
“Mereka membuat sebuah perkumpulan massa, lalu menulis nama-nama wanita yg telah memasuki umur nikah pd lembar kertas, lalu digulung. Kemudian dipanggil seorang pemuda untuk mengambil satu kertas & membukanya. Nama wanita yg tertulis dikertas tersebut akan menjadi pasangannya selama setahun, andai setelah satu tahun hidup bersama tanpa nikah mereka merasa serasi mereka melanjutkannya dgn pernikahan. jika tdk ada keserasian maka pada hari valentine tahun mendatang mereka berpisah“.
“Mereka membuat sebuah perkumpulan massa, lalu menulis nama-nama wanita yg telah memasuki umur nikah pd lembar kertas, lalu digulung. Kemudian dipanggil seorang pemuda untuk mengambil satu kertas & membukanya. Nama wanita yg tertulis dikertas tersebut akan menjadi pasangannya selama setahun, andai setelah satu tahun hidup bersama tanpa nikah mereka merasa serasi mereka melanjutkannya dgn pernikahan. jika tdk ada keserasian maka pada hari valentine tahun mendatang mereka berpisah“.
Perayaan ini ditentang oleh para tokoh agama saat itu &
mereka mengeluarkan larangan memperingatinya karena dianggap merusak akhlak
para pemuda & pemudi.
Tidak ada informasi yg jelas tentang siapa yg menghidupkan kembali tradisi ini. Beberapa cerita mengungkapkan bahwa di Inggris orang-orang memperingatinya sejak abad XV M.
Tidak ada informasi yg jelas tentang siapa yg menghidupkan kembali tradisi ini. Beberapa cerita mengungkapkan bahwa di Inggris orang-orang memperingatinya sejak abad XV M.
Sikap seorang muslim terhadap hari valentine:
- Dari
asal-usulnya kita ketahui bahwa perayaan hari valentine adalah sesuatu
upacara suci orang-orang Romawi yg Animis sbg ungkapan cinta kpd dewa
mereka.
Tradisi ini adl tradisi syirik tdk ubahnya bagaikan ritual orang-orang Arab (sebelum datang islam) penyembah berhala mengungkapkan cinta berhala yg berada di sekeliling Ka’bah dgn cara mengelilinginya dalam keadaan telanjang tanpa memakai sehelai benangpun sambil bertepuk tangan & bersiul, sebagaimana yg Allah jelaskan:
} وَمَا كَانَ صَلاَتُهُمْ عِنْدَ البَيْتِ إِلاَّ مُكَاءً وَتَصْدِيَةً فَذُوْقُوْا العَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ (
“Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tdk hanyalah siulan & tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu“.(Q.S. Al Anfaal: 35).
Lalu tradisi ini dihapus Rasulullah shallallahu`alaihi wasallam setelah menaklukkan kota Mekkah & membersihkannya dari kesyirikan, & Allah mengancam orang-orang yg melakukannya dgn siksaan yg pedih. - Kemudian
umat kristen Romawi mengadopsi tradisi ini dgn merayakan kematian Valentine
sebagai lambang penebar cinta & damai, akan tetapi itu cuma slogan karena
prosesi perayaannya tdk lebih dari kesempatan mencari pasangan haram untuk
setahun kedepan bagaikan kucing yg mencari pasangannya utk musim kawin di
bulan Februari. Dan ini bertentangan dgn ajaran Kristen sehingga para
pendeta melarangnya. Wahai umat islam sadarlah! perayaan valentine adalah
bid’ah dalam agama Kristen & dilarang utk dirayakan pd awal masanya
oleh para pendeta.
- Sebagain
besar umat islam yg ikut merayakan valentine dgn saling berkirim kartu
ucapan valentine atau menghadiahkan bunga mawar atau saling berkirim surat
cinta atau ikut mengadakan ataupun hanya sekedar menghadiri acaranya.
Umumnya mereka mengajukan alasan sbg berikut:
- Para pasangan atau remaja saat ini beralasan bahwa mereka
hanya memanfaatkan kesempatan valentine utk mencari pasangan hidup yg
setia.
- Para pria & wanita yg sudah berumah tangga beralasan
bahwa hari valentine adl kesempatan utk melanggengkan rumah tangga dgn
saling mengungkapkan rasa cinta.
- Orang-orang yg memiliki teman sejawat, sekantor, seprofesi
yg beragama Kristen beralasan bahwa hari valentine adl kesempatan utk
mempererat hubungan.
Alasan yg mereka ajukan laksana menegakkan benang basah, sadar ataupun tdk mereka termasuk dalam ancaman sabda Nabi:
(( مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ ))
Barang siapa yg meniru tradisi sesuatu kaum maka dia dia adl bagian dari kaum tersebut. H.R. Ahmad.
Maka orang islam yg ikut memeriahkan hari valentine sesungguhnya dia adl bagian dari umat Nasrani atau bagian dari kaum Animis romawi kuno –na’uzubillah-.-
Untuk para remaja islam yg kehilangan jati diri! perayaan valentine bukanlah hari baik utk mencari jodoh, Karena ia merupakan perayaan syirik, walaupun anda mendapatkan pasangan setia saat itu di dunia sungguh dia bukan pasangan anda sejati, apalagi nanti di akhirat (mungkin juga di dunia) anda & dia akan saling bermusuhan, karena pasangan yg sejati adl pasangan yg bertakwa & orang–orang bertakwa tdk akan mau menghadiri perayaan syirik semacam itu.
Allah ta’ala berfirman:
} الأَخِلاَّءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ المُتَّقِيْنَ (
“Teman-teman akrab pd hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yg lain kecuali orang-orang yg bertakwa”. (Q.S. Az Zukhruf :67)
Allah tdk melarang
anda utk berteman dgn orang diluar islam, akan tetapi Allah melarang anda
menaruh rasa cinta terhadap mereka & lbh parah lagi jika anda
mengungkapkannya dalam bentuk berkirim kartu atau hadiah di kesempatan syirik
itu. Allah taala berfirman:
} لاَ تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَآدُّوْنَ مَنْ حَآدَّ اللهَ وَرَسُوْلَهُ وَلَوْ كَانُوْا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيْرَتَهُمْ (
“Kamu tdk akan mendapati kaum yg beriman pd Allah & hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yg menentang Allah & Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. (Q.S. Al Mujadilah : 22 ).
} لاَ تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَآدُّوْنَ مَنْ حَآدَّ اللهَ وَرَسُوْلَهُ وَلَوْ كَانُوْا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيْرَتَهُمْ (
“Kamu tdk akan mendapati kaum yg beriman pd Allah & hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yg menentang Allah & Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. (Q.S. Al Mujadilah : 22 ).
- Realita
banyaknya umat islam yg ikut merayakan hari kasih sayang ini sangat
mengherankan padahal dalam agama islam telah menjelaskan secara lengkap
tentang cara memelihara & menuai cinta kpd Allah & Rasul-Nya,
cinta kpd sesama muslim & muslimat. Mereka bagaikan ‘Bani
Israel’ yg menukar makanan dari langit dgn ketimun, bawang putih, kacang
adas, & bawang merah, sungguh barter yg sia-sia.
Cinta dalam islam merupakan salah satu pilar penting dalam beribadah,ibadah yg tdk didasari rasa cinta akan terasa hampa.
Sedangkan ungkapan cinta kpd Allah dpt dipupuk dgn hal-hal berikut: - Mengikuti ajaran Rasulullah shallallahu
`alaihi wasallam :
} قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ (
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku.(Q.S. Ali Imran: 31 ) - Melakukan amalan fardhu & sunat, Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
(( وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِيْ بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ. وَمَا يَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ : فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِيْ يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِيْ يَمْشِيْ بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِيْ أَعْطَيْتُهُ ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِيْ لَأُعِيْذَنَّهُ ))
” Dan tidaklah seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dgn sesuatu yg lbh Kucintai daripada perbuatan yg telah Kuwajibkan & hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dgn melaksanakan amalan-amalan sunah hingga Aku mencintainya, maka apabila Aku telah mencintainya Aku menjadi pendengarannya yg ia mendengar dgn pendengaran tersebut, Aku menjadi penglihatannya yg ia melihat dgn penglihatan tersebut, Aku menjadi tangannya yg ia bekerja dengan tangan tersebut, & Aku menjadi kakinya yg ia berjalan dgn kaki tersebut. Andai ia minta kepada-Ku niscaya Aku beri, & andai ia minta perlindungan-Ku, akan Kuberi”. Hadis Riwayat: Bukhari. - Sering membaca Al quran, dalam sebuah
hadist Nabi:
Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam mengutus seorang lelaki memimpin sebuah ekspedisi, dia selalu membaca sebuah (surat) ketika shalat mengimami para pasukannya & menutup bacaannya dengan [قُل هو اللَّه أحد ] , tatkala mereka kembali, mereka menceritakan hal tersebut kpd Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, Ia bersabda, ”Tanyakan padanya, kenapa ia melakukan hal tersebut? lalu mereka bertanya kepadanya, Ia berkata: “Karena surat tersebut (Al Ikhlash) menjelaskan sifat Ar Rahman, maka saya sangat cinta utk membacanya,” lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Beritahu dia bahwa Allah ta`ala mencintainya.” Muttafaq ’alaih. - Mengucapkan assalamu’alaikum saat
bertemu atau masuk rumah, sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Demi yg jiwaku ada di tangan-Nya, kalian tdk akan masuk surga hingga kalian beriman & kalian tdk akan beriman hingga kalian saling mencintai, maukah aku tunjukkan kalian tentang sesuatu hal jika kalian melakukannya, kalian akan saling mencintai, tebarkan salam di antara kalian”. Hadis Riwayat: Muslim. - Saling mengunjungi, sabda Nabi:
“Seorang lelaki menziarahi saudaranya di kampung lain, lalu Allah mengutus seorang malaikat mengawasi perjalanannya, tatkala ia sampai di kampung tersebut, malaikat berkata : “Mau kemanakah engkau?”, ia berkata : “Aku ingin mendatangi saudaraku di kampung ini”, malaikat berkata : “Apakah engkau mengunjunginya karena ingin mendapatkan manfaat duniawi?”, ia berkata : “Tidak, hanya karena aku mencintainya karena Allah”, malaikat berkata : “Sungguh aku adl utusan Allah kepadamu bahwasanya Allah telah mencintaimu seperti engkau mencintai si fulan karena-Nya”. Hadis Riwayat: Muslim. - Ungkapkan rasa cinta anda kepadanya dgn ucapan: “Aku
mencintaimu karena Allah” & yg diberi ucapan
harus menjawab,” semoga Allah mencintaimu”. Sabda Nabi:
“Ada seorang lelaki di sisi Nabi shallallahu `alaihi wasallam, lalu seorang lelaki lewat maka yg di sisi Nabi berkata: “Wahai Rasulullah, sungguh aku mencintai orang ini”, Nabi shallallahu `alaihi wasallam bersabda kepadanya: “Apakah engkau telah memberitahukannya?”, ia berkata : “Tidak”, ia bersabda : “Beritahu dia”, lalu ia menyusul orang tersebut & berkata : “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah”, lalu ia menjawab : “Semoga Zat yg engkau mencintaiku karena-Nya mencintaimu”. HR Abu Daud.
Bilamana tips di atas anda ikuti & laksanakan dgn seksama
niscaya anda akan terlepas dari belenggu cinta yg fana (binasa) dan hanya
sementara berganti dgn cinta kpd Dzat yg Baqa’ (kekal) yg menentramkan jiwa
& raga, yaitu cinta kepada Allah SWT
Semoga Allah menjadikan kita orang- orang yg saling bercinta
karena-Nya yg nanti dijanjikan Allah mendapat naungan ‘Arsy di hari yg tdk ada
naungan kecuali naungan Nya.
Doa sya’ir cinta yg pernah dilantunkan oleh Nabi Daud & Nabi
Muhammad shallallahu `alaihim wasallam :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِيْ يُبَلِّغُنِيْ إِلىَ حُبِّكَ اَللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِيْ وَأَهْلِيْ وَمِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ
(Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu utk mencintai-Mu & mencintai orang yg mencintai-Mu, & amalan yg menyampaikan kpd cinta-Mu, ya Allah, jadikanlah mencintai-Mu lbh kucintai daripada diriku, keluargaku, & air yg sejuk)”. Hadis Riwayat: Tarmizi.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِيْ يُبَلِّغُنِيْ إِلىَ حُبِّكَ اَللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِيْ وَأَهْلِيْ وَمِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ
(Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu utk mencintai-Mu & mencintai orang yg mencintai-Mu, & amalan yg menyampaikan kpd cinta-Mu, ya Allah, jadikanlah mencintai-Mu lbh kucintai daripada diriku, keluargaku, & air yg sejuk)”. Hadis Riwayat: Tarmizi.
(mungkin remaja saat ini merasa gengsi jika tidak merayakan valentine bersama pasangan mereka atau sekedar havefun bersama teman-temannya. tapi jika hanya merayakan hal yang tak penting seperti itu bisa menambah dosa dan membuat kita menyandang sebagai muslim yang melakukan syirik, bid'ah dan menimbun banyak dosa, apakah kita akan masih merayakan perayaan tersebut?
sebagai remaja muslim seharusnya kita mulai belajar tentang Islam lebih banyak lagi. kita tak tahu kapan kita akan kembali kepada Allah. so, mulai sekarang kerjakan hal-hal yang positif, dan sesuai ajaran / syariat agama kita :)
itu saran ku... :D
itu saran ku... :D
Oleh: Erwandi Tarmizi. MA
dengan sedikit editan ^^
semoga bermanfaat untuk teman-teman yang membacanya
semoga bermanfaat untuk teman-teman yang membacanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar